Jumat, 11 November 2011

BELANDA

Hampir tidak ada budaya dan agama yang tidak mengatur cinta. Misalnya, ajaran Islam menghendaki pernikahan sebagai wujud cinta. Jika mencintai, maka menikahlah dengannya. Nah, dalam pernikahan-lah orang bebas untuk mengekspresikan cinta. Hubungan seksual juga baru boleh dilaksanakan dalam ikatan pernikahan. Ekspresi cinta apapun di luar pernikahan dianggap sebagai tabu.
Cinta, meskipun kemunculannya benar-benar bebas. Tapi ekspresinya tidaklah bebas. Ia terkait dengan norma budaya. Misalnya saja, adalah hal biasa di negara barat, setelah mengatakan cinta, kemudian melakukan hubungan seksual. Jam 8 malam mengatakan cinta, lalu jam 10 malam melakukan hubungan seksual. Sementara itu, di Indonesia, umumnya orang akan menunggu cukup lama sebelum hubungan seksual bisa dilakukan. Bahkan masih sangat banyak yang tidak mau melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Begitu juga tinggal bersama menjadi tabu bagi sebagian budaya tapi menjadi budaya di beberapa negara. Misalnya saja, di Inggris, adalah hal biasa tinggal bersama kekasih tanpa ada ikatan pernikahan. Jika Anda penggemar sepak bola, Anda pasti sering mendengar pemain-pemain bola yang baru menikah setelah bertahun-tahun hidup bersama dan bahkan memiliki anak. Tapi tidak di Yogyakarta. Kalau berani melakukannya, bakal di grebeg habis. Kalau cuma diusir masih mendingan, tidak jarang sampai dipukuli karena dipandang sebagai noda. Mereka yang tetap nekad tinggal bersama akan membekali diri dengan surat nikah palsu.
Pacaran adalah hubungan cinta yang semakin lama semakin diperbolehkan. Dulu, tidak ada anak muda yang diperbolehkan pacaran. Saat ini, hampir tidak ada anak muda yang tidak pacaran. Kegiatan yang dilakukan dalam pacaran pun sangat berbeda. Dulu, jangankan memegang tangan, melihatpun harus dari lubang jendela. Sekarang ini, tidak hanya ciuman, hubungan seksual mulai biasa dilakukan oleh mereka yang berpacaran. Tidak heran jika angka kehamilan di luar nikah semakin naik dari tahun ke tahun.
Kepada siapa orang boleh mencintai pun budaya memberi batasan. Mencintai istri orang merupakan tabu, mencintai seseorang yang berkeyakinan beda pun itu juga termasuk cinta terlarang. Lebih terlarang lagi mencintai (dalam arti cinta romantik) kepada ibu, ayah, anak, saudara kandung, dan saudara sedarah lainnya. Bahkan, perempuan yang mencintai pria jauh lebih tua juga kurang diterima, begitupun sebaliknya. Misalnya anak gadis belasan tahun menikah dengan bapak-bapak umur 60 tahun. Pasti akan dicurigai hubungannya.
Bagaimana cinta sesama jenis? Nah, dalam hal ini terjadi perbedaan antar budaya dalam menyikapinya. Secara umum, di Amerika Serikat, Perancis, Jerman, dan beberapa negara lain, cinta seperti itu sah-sah saja. Bahkan Belanda telah membuat undang-undang yang memungkinkan pernikahan sesama jenis. Sementara itu, di Indonesia umumnya masyarakat masih mengecam cinta sesama jenis. Mereka yang mengalaminya jadi enggan menunjukkan diri. Namun ke depan, agaknya masyarakat akan lebih terbuka dengan fenomena tersebut.
Maka dari itu saya tertarik untuk mengangkat tema budaya CINTA TERLARANG dari berbagai sektor yang sudah membudaya di negara kincir angin Belanda. Mengapa harus di belanda? Karena Belanda adalah negara pertama yg mencetuskan UU pernikahan sesama jenis dan juga pernikahan yang berbeda keyakinan. Belanda juga sebagai pusat dari orang-orang gay, lesbi, dan transgender.
Belanda terletak di benua Eropa bagian barat laut. Di sebelah timur negara ini berbatasan dengan Jerman, disebelah selatan dengan Belgia dan di sebelah barat dengan laut utara. Belanda merupakan salah satu negara yang terpadat di dunia dan kebanyakan tanahnya berada di bawah permukaan laut. Belanda juga terkenal dengan dijk (tanggul), kincir angin, terompa kayu, tulip dan sifat terbuka masyarakatnya. Sifat liberalnya menjadi sebutan masyarakat internasional. Belanda juga menjadi tempat kedudukan Mahkamah Internasional. Amsterdam merupakan ibu kota Belanda dan Den Haag pusat administrasi dan kediaman Ratu Belanda.
Di belanda sesama jenis di perbolehkan menikah bahkan telah disahkan dan di buat UU di Negara kincir angin itu. Gay atau "Homo" adalah istilah untuk laki-laki yang memiliki kecenderungan seksual kepada sesama pria atau disebut juga pria yang mencintai pria baik secara fisik, seksual, emosional atau pun secara spiritual. Mereka juga rata-rata agak memedulikan penampilan, dan sangat memperhatikan apa-apa saja yang terjadi pada pasangannya. Sedangkan Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan atau disebut juga perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional atau secara spiritual.Istilah ini dapat digunakan sebagai kata benda jika merujuk pada perempuan yang menyukai sesama jenis, atau sebagai kata sifat apabila bermakna ciri objek atau aktivitas yang terkait dengan hubungan sesama jenis antar perempuan.
Selain itu di belanda juga memperbolehkan kita menikah dengan orang yang berbeda keyakinan dengan kita. Tidak sedikit orang-orang pergi kesana untuk melaksanakan ikrar suci yaitu sebuah pernikahan. Bahkan banyak juga orang-orang Indonesia yang pergi kesana untuk menikah. Irfan Bachdim salah satu pemain Timnas Indonesia menikahi kekasihnya Jennifer Kurniawan di Belanda karena di Indonesia pernikahan berbeda keyakinan di anggap tabu dan dipandang haram oleh para ulama-ulama Indonesia. Para pasangan abnormal pun disana terlindungi dan juga mempunyai hak yang sama dengan manusia normal lain khususnya untuk menentukan jalan hidupnya untuk memilih pasangan hidupnya.
Jika dilihat dari segi agama jelas tidak di perbolehkan hubungan seperti itu. Tapi belanda mempunyai paham yang berbeda dengan Indonesia jadi sudah jelas peraturannya pun berbeda dengan Indonesia. Setelah saya analisis ternyata banyak yang bertanya-tanya soal hal ini, mengapa gay dan lesbi makin banyak di dunia? Saya hanya bisa menjawab sekaligus  menyimpulkan bahwa syaitan telah banyak merusak akhlak dan akidah kita khususnya muslim di dunia. Dengan banyaknya jiwa yang rusak di dunia itu adalah awal dari keberhasilan syaitan. Kesimpulan yang bisa saya ambil dari tulisan saya ini adalah kita boleh mencintai siapapun di dunia ini tapi kita tidak boleh melupakan Allah, kita harus jadikan Allah yang pertama agar kita bisa terhindar dari segala perbuatan keji dan di laknati Allah kita harus menjalankan apa yang dia perintahkan dan menjauhi segala larangannya.
Banyak orang bilang cinta takkan salah tetapi sudah jelas hubungan seperti itu salah adanya. Cinta adalah sebuah anugrah yang di berikan Allah kepada umatnya agar saling menyayangi dan mengasihi khususnya terhadap sesama manusia. Kita boleh mencintai seseorang tetapi cinta itu tidak boleh membuat kita kehilangan akal sehat kita. Maka dari itu sebuah hubungan dibutuhkan Allah sebagai perantara agar kita bisa terlindung dari segala macam godaan syaitan yang terkutuk. Nauzubilah minzalik

NAMA : RESA DIRA S.
KELAS : 1EA20
NPM : 15211983

Tidak ada komentar:

Posting Komentar