Senin, 28 April 2014

Tulisan 3

 Perbedaan Karangan Ilmiah Dan Populer


DEFINISI KARYA TULIS
Karya tulis mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan, dan aspek-aspek lainnya. Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah) dan non fiksi (ilmiah). Karya fiksi merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata imajinasi, fantasi, atau rekaan dari si penulis. Tujuan orang menulis fiksi biasanya untuk menghibur atau bisa jadi untuk mengungkapkan isi hati penulis. Karya sastra merefleksikan situasi masyarakat tertentu. Contoh dari karya tulis jenis ini adalah karya sastra: novel, cerpen, puisi, dan lain-lain. 

KARYA TULIS ILMIAH 

Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yangmenyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karyailmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematikapenulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkankebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).

KONSEP DASAR 
Karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar .

CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH 
  • Menyajikan fakta obyektif secara sistematis 
  • Penulisannya cermat, tepat, dan benar serta tulus.
  • Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak kepadanya
  • Sistematis, terkendali, konseptual, dan prosedural
  • Tidak emotif (tidak menonjolkan perasaan)
  • Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung (kecuali hipotesis kerja)
  • Memuat kebenaran-kebenaran
  • Tidak argumentatif
  • Tidak persuasif 
  • Tidak melebih-lebihkan sesuatu.
JENIS KARYA TULIS ILMIAH
Abstrak                                 Laporan eksekutif                      Risalah                                
Ringkasan                            Tanggapan                                 Kolokium 
Ikhtisar                                  Kertas kerja                               Studi Kasus 
Tinjauan buku                        Makalah proyek                        Laporan Penelitian      
Kritik                                      Laporan Kegiatan                     Skripsi 
Makalah pemikiran                 Laporan status                         Tesis 
Laporan analisis                     Laporan Kepustakaan              Disertasi 
Makalah pendirian                  Rekaman Fakta 
Makalah opini                         Makalah Ilmiah

Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut,. Secara garis besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
  1. Karya Ilmiah Pendidikan
    Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
    • Paper (Karya Tulis). 
    • Pra Skripsi
    • Skripsi
    • Thesis
    • Disertasi
      
  2. Karya ilmiah Penelitian.
    • Makalah seminar.
      1. Naskah Seminar
        Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.
      2. Naskah Bersambung
        Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.  
       
    • Laporan hasil penelitian 
    • Jurnal penelitian
     
PRINSIP KARYA TULIS ILMIAH
  • Spesifik 
  • Kesinambungan
  • Bernas (bahasa)
  • Koherens
  • Memiliki daya tarik 
  • Jujur

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH 
  1. Bagian pengantar
    • Halaman judul, 
    • Lembar pengesahan,
    • Pengantar,
    • Daftar isi,
    • Daftar tabel,
    • Daftar gambar,
    • Daftar lampiran,
    • Abstrak 
      
  2. Isi Karya tulis ilmiah
    • Bab I. Pendahuluan
      (latarbelakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi dan hipotesis)
      .
    • Bab II. Kajian Teoretis
    • Bab III. Metodologi Penelitian/prosedur penelitian
      (tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, Teknik pengambilan contoh/sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
    • Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian
      (Deskripsi variabel penelitian, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis, penafsiran, kesimpulan pengujian hipotesis.
    • Bab V. Kesimpulan, Implikasi, dan saran 
     
  3. BAGIAN PELENGKAP
    • Daftar pustaka 
    • Lampiran-lampiran 
    • Riwayat hidup peneliti
ISU-ISU PENJAS UNTUK KARYA TULIS ILMIAH
  • Cara mencapai kebugaran jasmani 
  • Cara mencapai hidup aktif 
  • Cara mencapai kesejahteraan paripurna
  • Upaya meningkatkan kulitas hidup manusia
  • Wahana pengembangan kemampuan kognitif
  • Wahana pengembangan kemampuan psikomotor
  • Wahana pengembangan kemampuan sosial
  • Wahana pengembangan neuromuskular 
  • Dan lain-lain.



 
KARYA TULIS POPULER
 
Karya tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.

Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum yang mudah dipahami oleh masyarakat awam dan layout yang menarik sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membacanya. Karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur, mengutip, dan meramu informasi dari berbagai tulisan orang lain, daripada menulis murni gagasan, pendapat, dan pernyataan sendiri. Artinya, karya tulis ilmiah populer lebih cocok disebut sebagi tulisan daripada karangan. Seperti yang dipaparkan di atas, secara otomatis akan ada proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika digandengkan dengan kata populer. Namun meski melangalami reduksi, kata-kata ilmiah tetap menggambarkan pertanggungjawaban penulisnya secara ilmiah dengan pencantuman sumber rujukan.
 
CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH POPULER

Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:

  1. Struktur
    Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
  2. Komponen dan substansi
    Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
  3. Sikap penulis
    Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal .
     
  4. Penggunaan bahasa
    Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sementara itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu:
  1. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
     
  2. Pengetahuan yang disajikan tersebaut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.
     
  3. Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
     
  4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah yang bersifat denotatif.
     
  5. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.

Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah populer menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut:

  1. Bahan berupa fakta yang objektif
     
  2. Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
     
  3. Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
     
  4. Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta. 

PERBEDAAN ANTARA KARYA TULIS ILMIAH POPULER DENGAN KARYA TULIS ILMIAH MURNI 
 
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat umum.

Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya. Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.

Sarana untuk mempublikasikan karya ini hampir tidak ada yang berdiri sendiri secara utuh. Biasanya dalam suatu media massa, karya ini dipadukan dengan karya tulis nonilmiah. Karya ilmiah populer dapat kita jumpai pada majalah, koran atau tabloid.



KARYA TULIS NON-ILMIAH

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

 
CIRI-CIRI KARYA TULIS NON-ILMIAH :  
  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi, 
  • Fakta yang disimpulkan subyektif, 
  • Gaya bahasa konotatif dan populer, 
  • Tidak memuat hipotesis, 
  • Penyajian dibarengi dengan sejarah, 
  • Bersifat imajinatif, 
  • Situasi didramatisir, 
  • Bersifat persuasif. 
  • Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.

PERBEDAAN KARYA ILMIAH DENGAN NON-ILMIAH

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. 
  1. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
  2. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
     
  3. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
 
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.

KARYA NON-ILMIAH BERSIFAT :
 
  1. Emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi, 
  2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, 
  3. Deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan  
  4. Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
 
SIKAP ILMIAH

Sikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan (Iskandar, 1996/1997: 11).

Sikap-sikap ilmiah meliputi:


  1. Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.
    Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.

     
  2. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
    Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.

     
  3. Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
     
  4. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
    Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.

     
  5. Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
     
  6. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.
    Contoh: Orang menganggap hal yang biasa ketika melihat benda-benda jatuh, tetapi tidak biasa bagi seorang Issac Newton pada waktu itu. Beliau berpikir keras mengapa buah apel jatuh ketika dia sedang duduk istirahat di bawah pohon tersebut. Pemikiran ini ditindaklanjuti dengan menyelidiki selama bertahun-tahun sehingga akhirnya ditemukannya hukum Gravitasi.
  7.  
SIKAP ILMIAH SEORANG ILMUWAN
  1. Tidak ada rasa pamrih 
  2. Selektif 
  3. Kredibilitas 
  4. Percaya/merasa pasti terhadap penelitian terdahulu setidaknya telah mencapai suatu kepastian 
  5. Ada kegiatan rutin mengembangkan ilmu  
  6. Punya sikap etis mengembangkan ilmu 



Daftar Pustaka: 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar