Pentingnya Pendidikan Bagi Daerah Pedalaman
"Suku Sentani di pedalaman Papua"
Pendidikan adalah hal terpenting didalam hidup setiap manusia sekarang ini, karena tanpa ilmu pengetahuan kita pasti dapat dengan mudah dibodohi oleh orang lain sama seperti bangsa kita dulu yang dengan mudah dijajah oleh Belanda karena kurangnya ilmu pengetahuan saat itu. Pendidikan tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak saja tetapi orang dewasa juga membutuhkan ilmu pengetahuan.
Mengingatnya pentingnya pendidikan sekarang ini maka saya sebagai guru ingin membantu usaha pemerintah dalam memberantas kebodohan dengan cara mengajar di suku terpencil di sebelah Timur Indonesia.
Poin Penting:
Anak perempuan biasa datang berkumpul di rumah Ondofolo dan Khose untuk belajar memintal tali dari kulit “habolono”(kulit pohon genemo/melinjo) atau tali “hui-sa”, kemudian menganyam noken (holoboi/pekangge), wau (jaring kecil dan jaring besar atau ela). Agar mahir memintal dan menganyam anak perempuan diajar bermain mindelau (permainan dengan tali). Mereka diajar juga untuk mengenali masa depannya melalui berbagai ceritera, dongeng-dongeng, rimahili, rime-rime dan hal-hal lain yang menyangkut kebersihan diri dan kecantikan ke masa depan. Sebagian dari mereka diberi tugas menyediakan papeda (makanan asli/khas orang sentani) untuk dimakan bersama. Anak-anak perempuan lebih banyak dididik oleh ibu atau tanta, abhu, di rumah sendiri. Ia dipersiapkan selain mengabdi pada keluarga orang tua, terpenting bagi masa depan perkawinannya di luar suku. Yo hi molore ende (kawin di luar suku). Sedangkan Anak-anak lelaki Sentani, mereka dididik untuk memahami hal-hal menyangkut kegiatan-kegiatan fisik yaitu : membuat busur, anak panah, perahu, rumah, vema (alat pemukul atau penghancur isi pohon sagu), membuat kebun, menebang pohon, ikut menunjang ela phulau (kegiatan-kegiatan besar yang membutuhkan banyak tenaga, waktu dan harta benda). Pada pihak lain kaum laki-laki belajar hal-hal yang bersangkut-paut dengan pembangunan tabiat. Kaum lelaki dipersiapkan mental dan moralnya untuk membela iymea (suku) dan Yo (kampung) sampai akhir hayat.
1. Kondisi Geografis
Suku Sentani merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang berada di kaki gunung Siklop,di kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Propinsi Irian Jaya. Masyarakat sentani hidup di dekat danau sentani yang membentang dari barat ke timur sekitar 30km dan lebar km. jumlah total penduduk asli sentani kira-kira sedikitnya 30.000 orang penduduk, yang tersebar pada lebih dari 30 desa.
2. Mata Pencaharian
Penduduk sentani menjadikan nelayan sebagai mata pencahariannya karena dekat danau yang mengalir langsung ke pantai.
Rencana Kerja
Setelah saya menelaah tentang suku Sentani, saya mendapatkan sedikit ilmu tentang karakteristik masyarakat sentani. Dengan begitu saya bisa menerapkan rencana kerja sebagai guru yang bertugas mengajar di daerah tersebut. Materi Pelajaran yang saya akan ajarkan adalah Kesenian terutama untuk anak-anak dan masyarakat di Sentani mereka mempunyai kebiasaan bernyanyi dan menari.
Rencana Kerja
Materi Kesenian
Minggu | Pokok Bahasan | Tujuan | Cara Pengajaran |
Ke-1 | Mengenal kunci dasar Do Re Mi | Siswa mampu mengenal kunci dasar dengan baik | Penjelasan dengan cara tatap muka dan media pembelajaran dengan media papan tulis |
Ke-2 | Bernyanyi dengan kunci dasar Do Re Mi | Siswa mampu membedakan kunci dasar | Penjelasan dengan cara tatap muka |
Ke-3 | Mengenalkan macam-macam alat musik | Siswa mampu mengenal alat musik yang ada | Penjelasan dengan cara tatap muka dan mengenalkan alat music satu persatu |
Ke-4 | Mengajarkan cara bermain alat musik | Siswa mampu memainkan alat musik | Mempraktekan bagaimana cara memainkan alat music |
Harapan setelah selesai tugas menjadi Guru
1. Hasil yang saya harapkan terhadap anak didik
· Siswa tidak hanya bernyanyi tetapi siswa juga mampu membedakan nada yang benar jadi tidak asal dalam bernyanyi .
· Siswa dapat menjadi anak yang lebih cerdas.
· Siswa mampu mengajak teman-teman mereka agar lebih semangat dalam belajar.
2. Bagi masyarakat sekitar
- Masyarakat mampu bernyanyi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari
- Masyarakat harus lebih menyadari betapa pentingnya pendidikan.
3. Bagi diri sendiri