Senin, 28 April 2014

Tugas 4

Contoh Proposal 
 
PENSI DAN BAZAAR
I.                        LATAR BELAKANG
Pentas seni adalah suatu ekspresi jiwa yang diungkapkan dengan cara di perlihatkan didepan khalayak baik secara langsung atau tidak langsung. Maksud dan tujuan kami mengadakan pentas seni ini untuk memberikan sebuah hiburan atau refresing kepada seluruh siswa setelah mengalami kepenatan setelah menjalani Ujian Akhir Semester dan juga pentas seni ini bisa menjadi sebuah ajang untuk mengembangkan bakat dalam bidang seni bagi para siswa itu sendiri. Kegiatan yang kami usung kali ini mempunyai tema yaitu “MOTIVASI , HARAPAN , DAN KREATIFITAS.
          Pentas seni yang akan kami adakan ini mempunyai bermacam-macam kegiatan seperti;  lomba baca puisi, lomba tari kreasi, lomba modern dance, lomba karaoke(dalam bahasa inggris, maksimal 3 orang) dan lomba drama antar kelas. Peserta yang akan mengikuti kegiatan pentas seni ini yaitu seluruh siswa SMAN 1 TAMBUN SELATAN. Kegiataan ini akan dilaksanakan di SMAN 1 TAMBUN SELATAN pada tanggal 23 September 2012. Kami berharap acara ini bisa teraksana dengan sebaik-baiknya.

II.                        TUJUAN
1.    Meningkatkan persatuan dan kesatuan warga sekolah.
2.    Membawa siswa untuk meningkatkan kreativitas dan kreasi.
3.    Meningkatkan kerja sama diantara siswa.

III.                        Jenis Kegiatan
1.    Festival Band
2.    Bazar
3.    Lomba Puisi
4.    Lomba Modern Dance
5.    Lomba Fotografi

  


IV.                        TEMA
MOTIVASI , HARAPAN , DAN KREATIFITAS

V.                        PESERTA
Seluruh Siswa Siswi SMAN 1 TAMBUN SELATAN


VI.                        NAMA KEGIATAN
Kretivitas Generasi Muda

VII.                        WAKTU DAN TEMPAT
   - Hari / Tanggal         : 23 September 2012
   - Waktu                      : 09.00 WIB s/d Selesai
   - Tempat                    : Lapangan SMAN 1 TAMBUN SELATAN


VIII.                        SUSUNAN PANITIA PENSI DAN BAZAAR
- Pelindung                   : Kepala SMAN 1 TAMBUN SELATAN
- Penasehat                    : 1. Bapak Aa. Robiana
                                                  2. Bapak Esno Kustoro
- Ketua Pelaksana        : Resa Dira Suita
- Wakil Ketua               : Wais Zahroh Isnaeni
- Sekretaris                    :1. Yuriska Chintya 
                                                      2.  Fatimah Nopriardy
          - Bendahara                  :Ananda Satyari Utami
                                                 2. Harlina Manurung
- Sie Konsumsi             : Annisatul Azizah
          - Sie Dokumentasi       : Ainul Frisky
          - Sie Peralatan              : Arief Aditya Fuadi
- Sie Publikasi              : Wida Ratnasari
- Sie Pencari Dana       : 1. Harry Prima Fridayanto
                                                  2. Syarifa Adimira
                                                  3. Sisca Yuliana sari
          - Sie Acara                    : Ersheila Andawarih Putri 

   VII.     PENGELUARAN
           1.     Konsumsi            : Rp. 2.000.000
           2.     Dokumentasi      : Rp. 500.000
           3.     P. Tenda              : Rp . 300.000
          4.      P. Sound S           : Rp . 650.000
           5.     P.Artis                 : Rp.  7.750.000
          6.      P. Lain-Lain        : Rp . 10.000.000. +
                   JUMLAH             RP. 20.000.000

   VIII.    PEMASUKAN
-         Sumbangan siswa-siswi SMAN 1 TAMBUN SELATAN
-         Bantuan sekolah
-         Donatur
-         Sponsor

IX.             PENUTUP
Demikian proposal kegiatan ini kami ajukan, agar menjadikan pertimbangan dalam menyetujui dan mendukung kegiatan yang akan kami laksanakan, atas kesalahan dan kekurangan kami Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatianya kami ucapkan terima kasih.

Bekasi, 19 September 2012
                   Mengetahui                                            
                Panitia Pelaksana                                          Sekertaris
                                             
                  
                    
                 Resa Dira Suita                                               Yuriska Chintya

Tugas 3

Contoh Karangan Populer




Cara Mudah Untuk Cepat Tidur

Tidur adalah proses yang penting bagi tubuh manusia. tidur yang cukup selama 7-8 jam setiap malam akan sangat bermanfaat tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk menunjang penampilan anda sehari. Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan tidur cukup yang mereka butuhkan, karena mereka memiliki masalah dengan tidur. Orang-orang ini merasa sangat sulit tidur, bahkan ketika mereka merasa sangat lelah mereka masih sulit untuk menutup mata mereka. Kondisi ini tentu sangat menjengkelkan bagi orang yang mengalaminya.

Nah, jika anda adalah tipe orang yang menemukan kesulitan dalam mendapatkan porsi tidur yang cukup, ada beberapa cara mudah dapat anda ikuti untuk membantu anda cepat ngantuk dan langsung tidur di malam hari, menurut Glamour.
  • Membuat tempat tidur nyaman
Metode ini merupakan salah satu trik yang bisa membuat anda merasa nyaman ketika tidur. Sebuah studi baru-baru ini juga menemukan bahwa orang yang membuat tempat tidur mereka nyaman setiap hari memiliki presentase 19% lebih mungkin untuk tidur nyenyak. Mengubah seprei, bantal dan membersihkan tempat tidur anda akan membuat anda merasa nyaman.
  • Setel suhu kamar
Seorang ahli ilmuwan dan tidur mengatakan suhu ruang yang ideal yang dapat menyebabkan kantuk adalah sekitar 65 derajat. Tubuh membutuhkan suhu yang cukup dingin untuk memicu rasa kantuk. Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin akan membangunkan anda.
  • Gerakkan jari-jari kaki
Menggerakkan jari-jari kaki anda dapat merangsang rasa kantuk. Cobalah lakukan berulang kali sebelum tidur. Dengan cara sederhana ini tidak hanya membantu mengendurkan otot-otot kaki, tetapi juga membantu memberikan rasa relaksasi untuk tubuh yang akan merangsang timbulnya rasa kantuk.
  • Matikan ponsel anda
Mungkin ini tidak biasa, tapi ini cara sederhana dapat membantu anda tidur lebih cepat. Satu jam sebelum tidur anda harus mematikan semua perangkat elektronik di kamar anda, termasuk televisi, laptop dan ponsel. Dan satu cara yang lebih sederhana adalah dengan mematikan lampu.

Tulisan 4

Pengertian Proposal

I. Definisi Proposal

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.

Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering
digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah¬kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang¬orang yang membaca proposal tersebut. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya.

Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :
1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.

Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain :
1. nama proposal
2. pendahuluan
3. tujuan
4. bentuk/jenis kegiatan
5. pelaksanaan
6. panitia pelaksana (terlampir)
7. biaya/dana (rincian terlampir)
8. harapan
9. lampiran

Manfaat Proposal :
§ Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
§ Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan
tersebut.
§ Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.

 

II. Ciri-Ciri Proposal :

§ Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
§ Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
§ Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
§ Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara.
§ dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat proposal :
§ Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan
§ Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia
§ Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis
§ Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui.
§ Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
§ Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal maupun eksternal.

Jenis-Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan; 2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya. Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

Isi Proposal
Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi: nama kegiatan (judul), dasar pemikiran, tujuan diadakannya kegiatan, ruang lingkup, waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara (panitia), anggaran biaya, dan penutup.

Tujuan membuat proposal
Dapat diartikan proposal merupakan suatu penjabaran peneltian, tujuan dari pembuatan proposal biasanya untuk mejabarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikatakan juga proposal merupakan suatu dokumentasi hasil penelitian.

Jenis - Jenis Proposal
Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu :

 
1. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
 
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
 
3. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
 
4. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.



III. Sistematika pembuatan proposal antara lain :

1. Pendahuluan
§ Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
§ Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).
§ Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.
 
2. Dasar Pemikiran
§ Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain.
§ Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian.
 
3. Tujuan
§ Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).
§ Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.
Contoh :
§ Memperoleh kader-kader KMHDI.
§ Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI.
 
4. Tema
§ Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.
 
5. Jenis Kegiatan
§ Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu.
§ Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
 
6. Target
§ Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
§ Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.
 
7. Sasaran/Peserta
§ Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta).
 
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
§ Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
 
9. Anggaran Dana
§ Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.
 
10. Susunan Panitia
§ Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
 
11. Jadwal Kegiatan
§ Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya.
§ Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
 
12. Penutup
§ Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
§ Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.
§ Terakhir, diikuti dengan lampiran.

Tulisan 3

 Perbedaan Karangan Ilmiah Dan Populer


DEFINISI KARYA TULIS
Karya tulis mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan, dan aspek-aspek lainnya. Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah) dan non fiksi (ilmiah). Karya fiksi merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata imajinasi, fantasi, atau rekaan dari si penulis. Tujuan orang menulis fiksi biasanya untuk menghibur atau bisa jadi untuk mengungkapkan isi hati penulis. Karya sastra merefleksikan situasi masyarakat tertentu. Contoh dari karya tulis jenis ini adalah karya sastra: novel, cerpen, puisi, dan lain-lain. 

KARYA TULIS ILMIAH 

Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yangmenyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karyailmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematikapenulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkankebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).

KONSEP DASAR 
Karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar .

CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH 
  • Menyajikan fakta obyektif secara sistematis 
  • Penulisannya cermat, tepat, dan benar serta tulus.
  • Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak kepadanya
  • Sistematis, terkendali, konseptual, dan prosedural
  • Tidak emotif (tidak menonjolkan perasaan)
  • Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung (kecuali hipotesis kerja)
  • Memuat kebenaran-kebenaran
  • Tidak argumentatif
  • Tidak persuasif 
  • Tidak melebih-lebihkan sesuatu.
JENIS KARYA TULIS ILMIAH
Abstrak                                 Laporan eksekutif                      Risalah                                
Ringkasan                            Tanggapan                                 Kolokium 
Ikhtisar                                  Kertas kerja                               Studi Kasus 
Tinjauan buku                        Makalah proyek                        Laporan Penelitian      
Kritik                                      Laporan Kegiatan                     Skripsi 
Makalah pemikiran                 Laporan status                         Tesis 
Laporan analisis                     Laporan Kepustakaan              Disertasi 
Makalah pendirian                  Rekaman Fakta 
Makalah opini                         Makalah Ilmiah

Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut,. Secara garis besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
  1. Karya Ilmiah Pendidikan
    Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
    • Paper (Karya Tulis). 
    • Pra Skripsi
    • Skripsi
    • Thesis
    • Disertasi
      
  2. Karya ilmiah Penelitian.
    • Makalah seminar.
      1. Naskah Seminar
        Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.
      2. Naskah Bersambung
        Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.  
       
    • Laporan hasil penelitian 
    • Jurnal penelitian
     
PRINSIP KARYA TULIS ILMIAH
  • Spesifik 
  • Kesinambungan
  • Bernas (bahasa)
  • Koherens
  • Memiliki daya tarik 
  • Jujur

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH 
  1. Bagian pengantar
    • Halaman judul, 
    • Lembar pengesahan,
    • Pengantar,
    • Daftar isi,
    • Daftar tabel,
    • Daftar gambar,
    • Daftar lampiran,
    • Abstrak 
      
  2. Isi Karya tulis ilmiah
    • Bab I. Pendahuluan
      (latarbelakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi dan hipotesis)
      .
    • Bab II. Kajian Teoretis
    • Bab III. Metodologi Penelitian/prosedur penelitian
      (tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, Teknik pengambilan contoh/sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
    • Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian
      (Deskripsi variabel penelitian, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis, penafsiran, kesimpulan pengujian hipotesis.
    • Bab V. Kesimpulan, Implikasi, dan saran 
     
  3. BAGIAN PELENGKAP
    • Daftar pustaka 
    • Lampiran-lampiran 
    • Riwayat hidup peneliti
ISU-ISU PENJAS UNTUK KARYA TULIS ILMIAH
  • Cara mencapai kebugaran jasmani 
  • Cara mencapai hidup aktif 
  • Cara mencapai kesejahteraan paripurna
  • Upaya meningkatkan kulitas hidup manusia
  • Wahana pengembangan kemampuan kognitif
  • Wahana pengembangan kemampuan psikomotor
  • Wahana pengembangan kemampuan sosial
  • Wahana pengembangan neuromuskular 
  • Dan lain-lain.



 
KARYA TULIS POPULER
 
Karya tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.

Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum yang mudah dipahami oleh masyarakat awam dan layout yang menarik sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membacanya. Karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur, mengutip, dan meramu informasi dari berbagai tulisan orang lain, daripada menulis murni gagasan, pendapat, dan pernyataan sendiri. Artinya, karya tulis ilmiah populer lebih cocok disebut sebagi tulisan daripada karangan. Seperti yang dipaparkan di atas, secara otomatis akan ada proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika digandengkan dengan kata populer. Namun meski melangalami reduksi, kata-kata ilmiah tetap menggambarkan pertanggungjawaban penulisnya secara ilmiah dengan pencantuman sumber rujukan.
 
CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH POPULER

Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:

  1. Struktur
    Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
  2. Komponen dan substansi
    Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
  3. Sikap penulis
    Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal .
     
  4. Penggunaan bahasa
    Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sementara itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu:
  1. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
     
  2. Pengetahuan yang disajikan tersebaut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.
     
  3. Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
     
  4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah yang bersifat denotatif.
     
  5. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.

Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah populer menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut:

  1. Bahan berupa fakta yang objektif
     
  2. Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
     
  3. Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
     
  4. Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta. 

PERBEDAAN ANTARA KARYA TULIS ILMIAH POPULER DENGAN KARYA TULIS ILMIAH MURNI 
 
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat umum.

Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya. Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.

Sarana untuk mempublikasikan karya ini hampir tidak ada yang berdiri sendiri secara utuh. Biasanya dalam suatu media massa, karya ini dipadukan dengan karya tulis nonilmiah. Karya ilmiah populer dapat kita jumpai pada majalah, koran atau tabloid.



KARYA TULIS NON-ILMIAH

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

 
CIRI-CIRI KARYA TULIS NON-ILMIAH :  
  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi, 
  • Fakta yang disimpulkan subyektif, 
  • Gaya bahasa konotatif dan populer, 
  • Tidak memuat hipotesis, 
  • Penyajian dibarengi dengan sejarah, 
  • Bersifat imajinatif, 
  • Situasi didramatisir, 
  • Bersifat persuasif. 
  • Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.

PERBEDAAN KARYA ILMIAH DENGAN NON-ILMIAH

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. 
  1. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
  2. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
     
  3. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
 
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.

KARYA NON-ILMIAH BERSIFAT :
 
  1. Emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi, 
  2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, 
  3. Deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan  
  4. Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
 
SIKAP ILMIAH

Sikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan (Iskandar, 1996/1997: 11).

Sikap-sikap ilmiah meliputi:


  1. Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.
    Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.

     
  2. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
    Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.

     
  3. Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
     
  4. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
    Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.

     
  5. Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
     
  6. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.
    Contoh: Orang menganggap hal yang biasa ketika melihat benda-benda jatuh, tetapi tidak biasa bagi seorang Issac Newton pada waktu itu. Beliau berpikir keras mengapa buah apel jatuh ketika dia sedang duduk istirahat di bawah pohon tersebut. Pemikiran ini ditindaklanjuti dengan menyelidiki selama bertahun-tahun sehingga akhirnya ditemukannya hukum Gravitasi.
  7.  
SIKAP ILMIAH SEORANG ILMUWAN
  1. Tidak ada rasa pamrih 
  2. Selektif 
  3. Kredibilitas 
  4. Percaya/merasa pasti terhadap penelitian terdahulu setidaknya telah mencapai suatu kepastian 
  5. Ada kegiatan rutin mengembangkan ilmu  
  6. Punya sikap etis mengembangkan ilmu 



Daftar Pustaka: